ERJALANAN panjang bangsa Israel di padang gurun menghantar Musa semakin berusia lanjut dan tidak mampu lagi memimpin bangsa itu. Apalagi, Allah tak mengizinkan Musa memasuki tanah terjanji karena ia pernah meragukan Allah. Maka saatnyalah tongkat kepemimpinan itu harus diserahkan kepada Yosua, orang pilihan itu, Musa membesarkan hati Yosua dan bangsa itu untuk masuk tanah Kanaan. Kata-katanya meneguhkan mereka.
Bercermin pada ajaran Yesus dalam Injil, bukan soal usia dan kehebatan yang dibutuhkan Allah, tetapi kerendahan hati dan sikap sebagai seorang anak. Sikap seorang anak, yang merasa tenang dalam pelukan orang tuanya, adalah sikap dasar untuk masuk dalam kerajaan Allah. Sikap seperti itulah yang juga diminta dari kita untuk masuk Tanah Terjanji, untuk menikmati kebahagiaan sejati.
Ya Allah, enyahkanlah dari hatiku kesombongan diri dan berilah aku kepercayaan penuh kepada bimbingan-Mu dalam perjalanan hidupku. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2017
Kredit Foto: Yosua Hamba Musa
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.