ALAM kehidupan sehari – hari, anak – anak seringkali diabaikan dan diremehkan. Hal yang sama juga berlaku bagi mereka yang miskin papa, yang cacat, sakit dan jompo. Seakan-akan kerapuhan mereka menjadi alasan untuk diremehkan. Bacaan Injil hari ini, membangun sebuah persepsi baru yang tidak lazim. Bagi Yesus, orang-orang yang terbesar di dalam Kerajaan Allah justru mereka yang seperti anak-anak kecil. Karena itu, ia menghendaki para pendengarnya untuk bertobat, merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil.
Pertobatan dari pihak manusia menuntut sebuah sikap perendahan diri. Sementara dari sisi Ilahi, Bapa di surga itu adalah Allah yang Maha rahim dan Murah hati. Dialah seorang Bapa yang menghendaki agar semua orang diselamatkan dan memperoleh purna kasih dan kerahiman-Nya di surga.
Marilah kita berusaha untuk memberikan kasih dan perhatian kepada orang-orang miskin menderita dan berkekurangan, juga kepada anak-anak. Sebab, kita diundang untuk masuk dalam kemuliaan Allah, jika kita mau merendahkan diri di hadapan-Nya, seperti anak kecil
Ya Bapa, Engkaulah Allah yang tidak membiarkan aku berjuang sendiri. Utuslah Roh Kudus-Mu, agar memampukan aku untuk memberikan kasih dan perhatian kepada anak-anak terlantar, kaum fakir miskin dan menderita. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2018
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.