ntuk mengikuti Yesus, kita harus menyangkal diri, termasuk pelan – pelan melepas cita-cita kita bila hal itu bertentangan dengan cita-cita Yesus. Ini memang sebuah proses, namun proses yang mempunyai tujuan yang jelas, mengikuti Yesus.
Barangkali inilah yang terjadi pada Yudas Iskariot. Setelah sekian lama mengikuti Yesus, dia tetap memegang cita- citanya sendiri. Seperti kebanyakan orang Yahudi, dia juga mencita-citakan kemerdekaan dan kejayaan bangsanya. Dia juga berharap dapat ambil bagian dalam penjuangan kemerdekaan bangsanya dan kelak menjadi salah satu pahlawan yang dihargai dengan jabatan tertentu. Namun, kenyatannya lain. Yesus malah memperbincangkan nasib penderita yang akan ditanggung-Nya. Pikiran Yudas pun terpecah dan tidak fokus lagi pada Yesus. Pada saat inilah ia mudah dirasuki Iblis dan akhirnya menyerahkan Yesus untuk ditangkap dan disalibkan.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita tetap setia dan fokus mengikuti Yesus? Mungkin seperti Petrus kita kadang juga menyangkal Yesus karena takut. Tetapi, jangan pernah kita menyerahkan Yesus demi terpenuhinya cita-cita kita.
Ya Tuhan, aku mau mengikuti-Mu dalam susah dan senang hidupku. Hanya Engkaulah Tuhan dan Andalanku. Aku percaya pada-Mu. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2017
Kredit Foto: Kematian tragis Yudas Iskariot
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.