LLAH sungguh Maharahim. Ia memberikan pengampunan sebesar apa pun kesalahan dan dosa yang telah kita perbuat, asalkan sungguh-sungguh bertobat dan menyesali dosa serta kembali kepada-Nya. Warta tentang pertobatan disampaikan oleh Nabi Yunus. Keterbukaan akan warta pertobatan dan penyesalan atas dosa membawa keselamatan bagi orang-orang Ninive. Allah Yang Maharahim tidak menghakimi melainkan memberikan belas kasih-Nya.
Yesus mengajarkan agar kita pun tidak membenarkan diri dengan menghakimi sesama. Sering terjadi apa yang dianggap benar dalam pola pikir dan cara bertindak kita, belum tentu benar bagi orang lain. Setiap orang melihat dengan sudut pandang dan pikiran yang terbatas. Bahkan sering dikaburkan oleh keinginan diri sendiri. Baik Marta maupun Maria, keduanya mempunyai cara yang tepat untuk berjumpa, hadir, dan melayani Tuhan, dan “Maria telah memilih bagian yang terbaik”. Dua sikap rohani yang saling terkait, mendengarkan Tuhan seperti halnya Maria dan perjumpaan dengan Tuhan dinyatakan dalam pelayanan dan kesaksian seperti Marta. Kedia sikap yang sama seharunya menjadi semangat hidup kita. Sikap itu menyata dalam relasi yang erat dengan Tuhan dan tindak pelayanan nyata bagi sesama.
Apakah kita masih mendengarkan Tuhan dalam doa dan pekerjaan kita? Adakah juga kita mau melayani sesama dalam kehidupan sehari-hari?
Tuhan, terkadang aku masih mencari-cari kesalahan orang lain dan menganggap diri yang paling benar. Ampunilah dosa dan kesombonganku. Tuhan, aku mau mengikuti Engkau selama hidupku. Amin.
Renungan Harian ini diambil dari Buku “Ziarah Batin 2017”, Diterbitkan oleh Penerbit OBOR, Jakarta.
Kredit Foto : Nabi Yunus/BBC
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.