AHABAT, ada beragam tanggapan yang kerap diungkapkan ketika rnelihat sesamanya mencapai kesuksesan tertentu dalam hidup. Hal yang sama pun terjadi ketika kita sungguh menampilkan diri sebagai murid Kristus. Ada banyak tanggapan yang diberikan. bisa berupa pujian kekaguman atau pula cibiran merendahkan. Yesus Sang Guru Sejati pun mengalami hal serupa dalam perutusan-Nya. Ada yang memuji penuh kekaguman, ada pula yang mencibir penuh kebencian.
Namun, kesejatian hidup Yesus justru terletak pada komitmen untuk (secara total mengabdikan diri bagi orang lain, bukan bagi diri-Nya sendiri. Yesus menyadari bahwa panggilan hidup-Nya adalah mewartakan kerajaan Allah, bukan untuk mencari popularitas diri. Hal ini secara membanggakan terungkap dalam perkataan-Nya kepada para murid ketika melihat banyak orang datang berharap pada-Nya, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang mempunyai tuaian supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” Perkataan tersebut menunjukkan adanya kesadaran yang sungguh-sungguh akan misi perutusan-Nya.
Semangat seperti itulah yang semestinya menjadi inspirasi dan pedoman bertindak bagi para murid-Nya. Semangat kekristenan tidak terletak pada tanggapan-tanggapan manusiawi. melainkan pada pewartaan Kerajaan Allah. Dengan dimilikinya kesadaran semacam ini, setiap Kita akan mampu bekerja maksimal di ladang ‘gandum’Allah. Kita melangkah sebagai pribadi kristiani yang dewasa dan tidak mudah terombang-ambing oleh situasi di sekitar Kita.
Ya Allah, bantulah aku agar berfokus pada upaya membangun Kerajaan Allah, sehingga segala tantangan tidak mematahkan harapan yang aku miliki. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2018
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.