KUNCI kebahagiaan sejati yang dirindukan oleh semua orang dalam setiap hubungan adalah kasih. Kasih pula yang menggerakkan orang untuk melakukan hal-hal yang bahkan tampak konyol dan rumit. Seorang ibu bisa mempertaruhkan nyawa demi anaknya, seperti juga seorang laki-laki yang berani mati demi kekasihnya. Namun, tampaknya sukar untuk mengasihi yang lain jika kita tak merasakan dan mengalami kasih dalam hidup. Karena itu, Rasul Yohanes mengingatkan kita untuk menyadari kasih Allah bagi kita. Kesadaran tersebut akan membuat kita lebih mudah untuk menjadi pribadi yang penuh kasih dan bahkan utnuk mengasihi musuh.
Dalam Injil hari ini, kasih Yesus tampak dalam perhatiannya pada orang banyak yang mengikuti-Nya. Ia mengajari, memberikan peneguhan, dan jgua menyediakan mereka makanan. Yesus tidak menyerahkan urusan tersebut ke tangan pasar, karena di sana persaingan lebih terjadi daripada solidaritas. Itulah sebab Ia memberi perintah: “Kamu harus memberi mereka makan!” Kesediaan para murid untuk memberikan diri dan makanan kepada para pengikut Yesus merupakan ungkapan kasih paling sederhana dan luhur. Kerelaan itulah yang menggerakkan hati seseorang untuk keluar dari kepentingan pribadinya, lalu mengarahkan hati dan pikiran kepada orang lain dalam perbuatan kasih.
Ya Tuhan, semoga kasih-Mu yang telah aku terima selalu mewarnai pikiran dan perbuatanku setiap hari. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2019
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.