ALAM kepanikan karena bencana atas kota Sodom dan Gomora, Lot dan keluarganya dituntun kedua malaikat Tuhan agar selamat. Kendati telah diperingatkan, isterinya menoleh ke belakang dan berubah menjadi tiang garam (bdk. Kej. 19-26). Kepanikan kadang-kadang mendorong manusia untuk  memutuskan secara keliru. Dalam situasi seperti itu, hanya dibutuhkan kepercayaan pada Tuhan. Para  murid Yesus yang terjebak di tengah angin ribut di danau juga mengalami kepanikan, padahal Yesus ada bersama meeka di perahu yang sama, Yesus menegur mereka karena kurang percaya (bdk. Mat. 8:26). Iman yang teguh menyelamatkan  manusia terutama dalam situasi-situasi yang paling sulit dan seakan-akan tanpa harapan.

Apa reaksi kita manakala ditumpa kesulitan bertuni-tubi? Ke mana kita lari atau siapakah uang kita andalkan ketka mengalami hal-hal buruk yang tak terduga? Seharusnya pada saat-saat seperti itu kita kembali pada janji Yesus yang selama ini kita dengarkan melalui sabda-Nya. Tuhan selalu mengirimkan malaikat-Nya untuk meluputkan kita dari bencana, tetapi harus ada kesadaran untuk tetap berpegang pada tuntunan-Nya. Kesetiaan pada petunjuk-petunjuk Ilahi akan membawa kita ke tempat  yang aman.

Tuhan Yesus, semoga kehadiran-Mu selalu aku sadari dalam kejadian-kejadian yang tidak aku duga. Peganglah tanganku setiap saat, agar selamat dari segala bahaya yang mengancam. Amin.

 

Sumber: Ziarah Batin 2017

Kredit Foto: Lukisan Kota Sodom dan Amora (Gomora) dari Nuremberg Chronicle karya Hartmann Schedel, 1493.