ITA memimpikan dan mengusahakan kedamaian. Namun, kondisi kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di bumi ini makin jauh dari kedamaian yang diharapkan. Segala macam bentuk kejahatan dan dosa ada di mana-mana. Manusia bahkan menjadi ‘serigala’ dengan memangsa sesamanya. Tidak sedikit yang tertindas dan menjadi korban keserakahan dan ketidakadilan. Kehadiran sesama tidak lagi dilihat sebagai berkat, tetapi sebagai ancaman.
Sekalipun keadaannya amat buruk dan penuh carut marut, namun orang beriman tidak kehilangan harapan. Orang beriman tetap merindukan dan memperjuangkan kedaiaman. Kedamaian yang dirindukan dan diperjuangkan itu mungkin tidak akan tercapai di dunia ini. Namun demikian, kedamaian yang sejati itu akan diberikan juga kelak kepada orang yang tetap merindukannya sampai akhir hayat. Karena itulah Tuhan Yesus datang untuk menjadi teman dan sahabat bagi yang kecil, tersingkir, tertindas dan malang dalam memelihara dan memperjuangkan kerinduan itu.
Marilah bersama Yesus, kita juga menjadi pejuang dalam mewujudkan kedamaian yang sejati. Perjuangan itu dapat kita mulai dalam lingkup paling kecil yakni keluarga dan tempat kerja kita.
Ya Tuhan, bantulah aku dengan kekuatan-Mu untuk mewujudkan kedamaian sejati dalam keluarga dan masyarakatku. Semoga aku mampu menghadirkan kerajaan-Mu di mana pun aku berada. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2018
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.