ebagai seorang Guru, Yesus selalu mengajarkan para pendengar dengan selalu membuka dialog dengan mereka. Dengan itu para pendengar boleh dengan leluasa menanyakan apa saja kepada-Nya, dan Dia dapat menjawab mereka juga dengan leluasa. Lebih dari itu dinamika pengajaran dalam bentuk dialog seperti itu, menjadi sarana efektif bagi Yesus untuk membawa para pendengar-Nya kepada pemahaman akan hakekat diri-Nya yang sesungguhnya.”… tanda apa…dan pekerjaan apakah yang Engkau perbuat?…” (Yoh.6:30). Pertanyaan – pertanyaan ini dijawab oleh Yesus dengan menyingkapkan siapa diri-Nya. “ Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku ia tidak akanhaus lagi.” (Yoh.6: 35). Yesus setia meladeni pertanyaan – pertanyaan mereka dan dengan setia pula akan menuntun mereka kepada pencerahan iman akan Dia.
Hidup kita selalu dihadapkan dengan beragam pertanyan: mengapa ada gejolak, mengapa ada kekerasan dan perang, mengapa ada perceraian dalam hidup rumah tangga, mengapa ada pembunuhan sadis, dan lain – lain. Orang mencari jawaban atas beragam pertanyaan seperti itu kepada beragam orang pula, yang dinilai mampu memberikan jawaban yang tepat. Bagi kita sebagai orang beriman, orang yang tepat dan yang bisa memberikan jawaban yang tepat atas beragam pertanyaan hidup adalah Tuhan Yesus. Dialah roti hidup yang memberikan daya hidup bagi kita. Lalu bagaimana mendapatkan roti hidup itu ? Kita mencarinya di dalam doa, dalam pekerjaan-pekerjaan yang mengabdi pada kemuliaan-Nya dan kebahagiaan kita dan sesam.
Tuhan Yesus, mampukan aku untuk menyampaikan pertanyaan yang tepat tentang hidupku kepada-Mu. Walau aku tahu, Engkau pasti menyelami segala isi hatiku saat aku bertany. Amin.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.