iapakah Engkau? Tiga kali pertanyaan ini diajukan oleh beberapa imam dan orang –orang Lewi pada Yohanes. Ia menjawab seperlunya , tanpa dusta. “Aku bukan Mesias, bukan nabi yang akan datang, “ jawabnya. Yohanes tahu siapa dirinya yang sesungguhnya. “Akulah suara yang berseru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan!” Ia tak memegahkan diri, meskipun ia tahu bagaimana karya Allah bekerja melalui dirinya. tolikYohanes memahami hidup dan panggilannya berpusat pada satu hal ini; bersaksi tentang kedatangan Mesias. Ia tak mewartakan dirinya, ia bersaksi tentang Tuhan yang datang dalam diiri Yesus.
Allah selalu berkarya dalam setiap keinginan dan perbuatan-perbuatan baik yang kita kerjakan setiap hari.
Namun, kita mudah tergoda untuk membanggakan diri, seakan-akan setiap kesuksesan dalam hidup merupakan karya personal. Natal mengajarkan pada kita apa artinya menjadi pribadi yang rendah hati. Orang yang rendah hati tahu bahwa ia tak layak bermegah atas dirinya, selain bahwa atas Tuhan yang selalu berkarya dalam hidup. Semoga perayaan Natal memampukan kita menjadi pribadi yang rendah hati, yang mau bersaksi tentang Tuhan melalui perbuatan-perbuatan baik yang diusahakan.
Ya Tuhan, aku bersyukur pada-Mu atas hidup dan panggilan ini. Semoga aku selalu mampu mengusahakan hal-hal baik dalam hidup, sehingga seluruh karyaku menjadi kesaksian akan kebaikan-Mu. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2017, Penerbit OBOR Indonesia
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.