SURAT Yakobus hari ini menyatakan bahwa jika kita tidak berdoa, kita tidak memperoleh apa-apa. Ini biasa normal. Tapi bagaimana jika kita berdoa, lalu tidak memperoleh apa-apa juga? Yakobus mengatakan karena kita salah berdoa, sebab yang kita minta digunakan untuk memuaskan hawa nafsu. Jika kita renungkan, memang lebih banyak kita mengajukan doa-doa permohonan semata untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarga. Tapi, Tuhan tahu apa yang lebih kita butuhkan, sehingga Dia menunda atau tidak mengabulkan doa-doa kita.
Meskipun sudah dibaptis, hal itu tidak berarti kita lepas dari kejahatan, dari semua kepentingan diri, egoisme, dan iri hati. Kecenderungan untuk berbuat jahat masih ada dalam diri kita, sebab kita memiliki kebebasan. Ketika para murid memperebutkan kuasa dan meributkan siapa yang terbesar di antara mereka, Yesus hadir dan menegur. Baginya, yang terbesar adalah dia yang mau menjadi yang terakhir dan ingin melayani sesamanya. Yesus pun menghendaki agar semua pengikut-Nya mau menjadi pelayan bagi sesamanya. Menjadi pelayan (minister) berarti membantu yang minus, kaum minores, yang kecil dan yang membutuhkan. Di tengah arus zaman di mana orang lebih ingin dilayani daripada melayani, menjadi pelayan merupakan tantangan besar. Mampukah kita melayani dengan tulus?
Tuhan Yesus, semoga aku semakin hari semakin dapat menyerupai Engkau. Berilah aku kekuatan untuk dapat melayani Engkau dalam diri sesamaku, terutama pada orang-orang kecil, berkekurangan dan yang membutuhkan. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2018, Penerbit OBOR Indonesia
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.