ESTA St. Simon dan Yudas hari ini menegaskan kembali komitmen dan perutusan kita sebagai orang beriman. Simon dan Yudas adalah bagian dari kedua belas rasul yang dipanggil Yesus untuk menjadi pewarta karya keselamatan (bdk. Luk. 6:14-16). Mereka menjadi partner Yesus, mengajarkan cinta Bapa dan membawa orang pada keselamatan. Anugerah perutusan itu sendiri ditimba oleh para rasul dalam perjumpaan dan kebersamaan dengan Yesus Sang Guru. Mereka dipanggil untuk menghidupi dan kemudian mewartakan keselamatan Allah kepada segala bangsa.
Paulus pun meneguhkan kembali komitmen dan martabat kemuridan kita. Hidup yang dipersatukan dengan Kristus menjadikan kita sebagai anggota keluarga Allah dan bagian dari orang-orang Kudus (bdk. Ef.2:19). Sebagai anggota Gereja yang dibangun di atas dasar para rasul dengan Yesus batu penjurunya, kita memiliki martabat iman dan kehidupan yang tiada duanya.
Panggilan kemuridan adalah panggilan setiap oran beriman. Tuhan memanggil dan memberi perutusan kepada setiap orang dalam cara dan waktu yang berbeda. Dibutuhkan keterbukaan dan kesediaan untuk menjawab panggilan-Nya. Komitmen kemuridan didasarkan dalam perjumpaan, kebersamaan serta relasi yang intim dengan Tuhan sendiri. Menjadi seorang murid tentu selalu berada di dekat sang gurunya. Bagaimana dengan kita? Apakah kita selalu ada waktu setiap hari untuk berada di dekat Sang Guru kita, Yesus Kristus?
Tuhan Yesus, utuslah aku mewartakan keselamatan-Mu kepada siapa saja Engkau berkenan. Semoga aku siap sedia dan setia mengemban tugas kemuridan yang Kauanugerahkan padaku dan selalu ada waktu untuk berada di dekat-Mu. Amin.
Renungan Harian ini diambil dari Buku “Ziarah Batin 2017”, Diterbitkan oleh Penerbit OBOR, Jakarta
Kredit Foto : Yesus dan Para Murid-Nya/goodsalt.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.