PERTUMBUHAN rohani merupakan hal yang sangat kita harapkan sebagai orang beriman. Karena itu, setiap orang yang percaya perlu tumbuh dalam kasih karunia dan pengenalan akan Kristus. Masalahnya adalah pertumbuhan jasmani kita seringkali tidak berjalan seimbang dengan pertumbuhan rohani. Banyak orang lebih mementingkan pemenuhan gizi bagi kebutuhan jasmaninya, sehingga mereka megnabaikan hal-hal yang bersifat rohani. Jangan sampai kita bertahun-tahun menjadi pengikut Krisuts tapi pengenalan kita akan Kristus tetap saja dangkal. Sehingga ada beberapa umat yang sebelumnya telah menjadi pengikut Yesus, pada akhirnya mereka kembali pada kebiasaan keagamaan lamanya. Maka, dalam hal ini, penulis Kitab Ibrani mencoba menerangkan kembali siapa itu Yesus Kristus yang telah kita percayai itu.
Injil hari ini mengisahkan tentang perutusan para murid, yang oleh Yesus diibaratkan sebagai seekor domba ke tengah serigala. Mereka hanya perlu memberitakan perihal Kerajaan Allah sudah dekat, sambil juga menyembuhkan orang-orang sakit. Perutusan Yesus tidak menuntut syarat banyak, selain kerelaan untuk melepaskan dan memusatkan perhatian pada rencana dan kehendak Allah. Dengan demikian, menerima tugas perutusan sebagai seorang murid Yesus bukanlah suatu yang mudah. Pengalaman St. Timoteus dan Titus akan Yesus Krisuts mengingatkan kita untuk mengenal Tuhan di dalam hidup ini, supaya dengan demikian kita pun menjadi berani mewartakan sukacita Injil kepada dunia di sekitar kita.
Ya Allah, curahkanlah Roh Kudus-Mu untuk membimbing aku, sehingga aku sanggup mengenal Putera-Mu lebih mendalam. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2019, OBOR Indonesia
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.
