ANYAK orang memanfaatkan kedudukan demi mendapatkan berbagai kemudahan atau fasilitas. Mereka diistimewakan di jalan raya dengan dikawal pilisis, rumah dijada selama 24 jam dan disediakan berbagai fasilitas yang bertaraf kelas eksekutif. Di tengah mentalitas seperti itu, banyak orang tersentak jika ada presiden atau pejabat negara yang tampil “low profile” dan memilih diperlakukan biasa-biasa saja.
Yesus mengkritik para pemimpin agama karena sikap dan gaya hidup mereka yang menekankan status. Mereka mengajarkan banyak hal tetapi tidak melakukannya. Mereka lebih banyak memberikan beban daripada membantu orang terlepas dari beban-beban yang menjerat. Mereka lebih suka dihormati dengan sebutan khsuus dan diperlakukan secara istimewa. Yesus mengajarkan para murid-Nya agar mereka bersiap diri menjadi pemimpin yang bermentalitas seorang pelayan. Yesus mengingatkan bahwa barang siapa merendahkan diri akan ditinggikan. Rut telah mengalami kebenaran kata-kata Yesus itu. Boas, yang telah mendengar sebelumnya pribadi dan keutamaan diri Rut, diperhadapkan dengan sikap Rut yang justru sujud menyembahnya. Boas terkesan dengan sikap Rut dan karena itu ia memperisterinya. Dari Rut, wanita dari negeri asing dan yang rendah hati, lahirlah generasi yang menjadi nenek moyang Yesus. Pemimpin-pelayan yang rendah hati adalah ciri khas pengikut Yesus, termasuk Anda.
Ya Allah, berilah kepadaku sikap kerendahan hati yang memampukan aku melayani orang-orang yang dipercayakan kepadaku. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2017
Kredit: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.