Bacaan I: Ibr.9:2-13.11-14, Injil: Mrk. 3:20-21
MARKUS 3:20 Kemudian Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makanpun mereka tidak dapat.
Markus 3:21 Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.
Renungan
Dalam bait Allah ada dua bagian, yaitu tempat kudus dan tempat yang mahakudus. Tempat yang kudus letgaknya di depan tirai dimana dian dan roti sajian diletakkan. Sedangkan dibalik tirai disebut tempat yang mahakudus. Tempat ini hanya boleh dimasuki oleh Imam Besar, bukan Imam biasa. Bila masuk ke dalam tempat yang mahakudus ini seorang Imam Besar harus membawa darah korban untuk upacara perdamaian umat dan Allah. Yesus adalah Imam Besar yang masuk ke tempat darah-Nya sendiri untuk perdamaian itu. Persembahan diri Yesus itu membuahkan Roh yang kekal untuk menyucikan hati nurani umat manusia sehingga kita layak beribadat kepada Allah.
Santo Fransiskus de Sales yang hari ini kita peringati menghayati buah persembahan Imam Agung Yesus Kristus itu sehingga dia mempunyai hati yang murni dan sikap “ Lemah–lembut dan rendah hati !” Dua keutamaan itulah yang mewarnai hidup dan karyanya sehingga dia dipakai oleh Allah untuk mempertobatkan banyak orang. Berkat dua keutamaan itu, hampir semua orang di kota Chablais, Perancis dimana dia berkarya kembali ke jalan Tuhan.
Lemah–lembut dan rendah hati adalah buah Roh, bukan hasil prestasi. Keutamaan ini bagaikan tanah subur untuk sabda Tuhan dan tentu menghasilkan buah yang berlimpah–limpah.
Tuhan Yesus, Engkau lemah lembut dan rendah hati, jadikanlah hatiku seperti hati-Mu !( 3 x ). Amin
Teks: Ziarah Batin 2015
Foto: Kurban Persembahan Imam Agung, Yesus Kristus, ilustrasi dari catatanseorangofs.wordpress.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.