Beranda Jendela Alkitab Harian Renungan Harian Sabtu, 24 Desember 2016 (Luk 1:67-79)

Renungan Harian Sabtu, 24 Desember 2016 (Luk 1:67-79)

Siraman Rohani

Sabtu 24 Desember 2016

Rm Fredy Jehadin SVD

 

Tema: Marilah Kita Memuji Tuhan Atas Kasih Dan KebaikanNya! (Lukas 1: 67 – 79)

 

Saudara-saudari… Sebentar lagi kita merayakan Natal. Bagaimana dengan persiapan Natal kita? Apakah semuanya sudah beres? Apakah sudah membeli pakaian, sepatu dan perhiasan khusus untuk Natal tahun 2016? Bagaimana dengan persiapan di rumah kita? Apakah kandang Natal dan lampu-lampu Natal sudah disiapkan? Beberapa hari terakhir saya sempat mengunjungi mall-mall dan toko-toko di kota. Sangat terasa suasana Natal disana. Perhiasan-perhiasan dan lagu-lagu Natal ada dan terdengar di mana-mana. Di alunan-alunan kota, pada malam hari terlihat beraneka macam lampu dengan kedipannya yang bervariasi dan beraneka warna. Semuanya mau mengingatkan kita bahwa Natal Kristus sudah dekat. Yang selalu menjadi pertanyaan dan permenungan saya: Apakah persiapan lahiriah yang disiapkan oleh pemilik toko, mall dan penata kota turut mempengaruhi persiapan bathin kita? Di saat kita menyaksikan perhiasan-perhiasan lahiriah yang begitu indah, apakah hati dan pikiran kita turut digerakkan untuk mempersiapkan bathin kita secara baik agar Yesus Kristus,  yang sebentar lagi akan kita rayakan ulang tahunNya,  turut merasa bahagia melihat keadaan bathin kita yang indah, bersih dan beraneka macam cahaya kebaikan dipancarkan dari dalam bathin kita? Kalau kita sudah sungguh menyiapkan bathin kita dengan baik, bersyukurlah, tetapi kalau belum, apakah ada kerinduan untuk menyucikan bathin kita dari dosa, agar Yesus Kristus sungguh bahagia lahir dalam rumah hati kita?

Saudara-saudari… Injil hari ini sungguh mengingatkan kita untuk selalu mengangkat pujian   kepada Tuhan karena besar kasih dan kebaikanNya untuk kita. Kidung pujian Zakharia yang kita dengar hari ini adalah menutup rangkaian kisah persiapan kita dalam rangka menyambut pesta kelahiran Yesus Kristus. Rasa syukur dan kekaguman akan karya Allah mendorong Zakharia menyatakan kidung yang sekaligus nubuat bagi Yohanes, puteranya. Katanya dalam lagu pujiannya: “Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya. Dan engkau, hai anak-ku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi, karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagiNya, untuk memberikan kepada umatNya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belaskasihan dari Allah kita.” Pesan pujian Zakharia ini sangat indah dan ia sungguh percaya bahwa janji Allah telah terpenuhi dan saatnya sudah tiba. Dia sungguh percaya bahwa puteranya adalah nabi yang menyiapkan jalan bagi Mesias yang segera tiba. Dan benarlah yang terjadi, bahwa Yohanes tampil, mewartakan kabar gembira dan mengajak orang untuk bertobat. Dia sendiri memperkenalkan Yesus kristus kepada para muridnya: “Itulah Anak Domba Allah.” Sewaktu ia di dalam penjara karena kejengkelan manusia yang rakus akan kuasa dan nafsu kemanusiaan, ia tetap ingat akan peranannya sebagai penyiap jalan untuk Mesias. Ia sepertinya belum puas kalau para muridnya belum mendapat konfirmasi langsung dari Yesus Kristus sendiri, bahwa Ia adalah Mesias yang dinantikan. Karena itu ia mengutus kedua muridnya untuk mendekati Yesus dan bertanya, apakah Dia adalah Kristus atau mereka harus menanti yang lain? Maksud Yohanes Pembaptis adalah agar para muridnya mendapat konfirmasi langsung dari Yesus Kristus, walaupun Yohanes sendiri percaya bahwa Yesus Kristus adalah Mesias, yang sudah dijanjikan dan kini hadir di tengah manusia.

Saudara-saudari… Zakharia dan Yohanes sudah tunjukkan kepada kita betapa kuatnya iman mereka kepada Tuhan. Roh Kudus sungguh bekerja di dalam diri mereka. Karena itu apa yang mereka katakan adalah benar dan sesuai dengan kenyataan.

Pertanyaan untuk kita: apakah kita selalu berpegang teguh pada Tuhan dan percaya sungguh pada-Nya? Apakah kita selalu membiarkan diri kita dikuasai oleh Roh Kudus dan biarkan Roh Kudus berkata-kata lewat kita?

Marilah saudara-saudari, bersama Zakharia kita berdoa dan memuji dan memuliakan Tuhan karena besarlah kasih dan kebaikanNya untuk kita.

Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita.

Lewat Siraman Rohani, saya ucapkan SELAMAT NATAL untuk saudara-saudari semua, semoga kelahiran Kristus turut membarui semangat dan menguatkan iman kita. Amin.