MAT 13:24 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.
Mat 13:25 Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.
Mat 13:26 Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu.
Mat 13:27 Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu?
Mat 13:28 Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu?
Mat 13:29 Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.
Mat 13:30 Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.”
Renungan
Kadang kita heran: yang ditanam bunga-bunga indah, tapi tumbuh juga rumput di sekitarnya. Rumput itu tidak pernah ditanam. Bahkan sudah dicabut, tetap saja tumbuh. Kita heran, rumput yang tidak dipelihara cepat sekali tumbuh, sementara bunga yang ditanam lambat tumbuhnya, bahkan perlu perawatan khusus.
Hal yang sama terjadi pada kita, manusia. Kita heran, mengapa ada orang jahat? Bukanhkah Tuhan menciptakan manusia itu baik adanya? Bukankah setiap orang dididik dengan baik oleh orangtua dan gurunya? Tetapi, mengapa ada orang jahat? Bahkan kadangkala orang jahat hidupnya lebih makmur dari orang baik dan jujur. Mengapa Tuhan tak mencabut saja nyawa orang jahat itu?
Kenyataannya memang demikian, bahwa orang baik dan orang jahat selalu ada. Dalam Kitab Suci, kita baca umat Israel beribadah kepada Tuhan, tetapi mereka masih juga mengikuti alah-alaah lain dan mempersembahkan kurban kepada dewa/i. Bahkan mereka juga mencuri, membunuh, berzina dan bersumpah palsu. Hal itu terjadi juga sekarang. Banyak orang beribadah kepada Tuhan, tetapi tidak sedikit juga yang pergi ke duku, mencuri, korupsi, berzina, membunuh, dan sebagainya.
Agaknya, Tuhan membiarkan orang jahat tumbuh bersama orang baik. Tujuannya agar yang baik tetap terasa baik, dan yang jahat bertobat menjadi baik. Pada akhir zaman, hanya orang baik yang masuk Surga. Tapi, kita sendiri pun tidak selalu 100 % baik; ada juga benih-benih jahat di hati kita. Untuk itu, kita pun perlu bertobat. Tuhan masih memberi kita waktu.
Ya Tuhan, dengan melihat adanya orang jahat, semoga aku tidak melakukan yang sama, dan segara bertobat menjadi baik. Tolonglah aku, Tuhan. Amin.
=====
Sumber: Ziarah Batin 2016
Kredit: Tanaman gandun di antara ilalang/kredit: theresiasenengrahayusundayschool.blogspot.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.