OSOK yang paling dikasihi pasti akan senantiasa dicari agar berada dekat pad diri seseorang. Lukisan yang indah tentang keinginan untuk selalu dekat pada yang dikasihi ditemukan dalam Kitab Kudung agung (bdk. 3:1-4a). Maria Magdalena adalah pengikut Yesus yang mengasihi Tuhan dengan sepenuh hatinya. Setelah Yesus wagat, Maria adalah yang pertama mencari-Nya dan terkejut karena batu telah diambil dari kubur. Yesus menampakkan diri mengarahkan cinta kasih Maria itu ke kesaksian kepada murid-murid yang lain (bdk. Yoh. 20:17-18). Dengan begitu Yesus menekankan bahwa kedekatan personal dalam iman harus selalu diarahkan pada tindakan bersaksi kepada kalangan yang lebih luas. Memang seharunya iman tidak bersifat eksklusif, melainkan inklusif, yakni merangkul dan memengaruhi lebih banyak orang lain.
Apakah kebersamaan iman kita dalam kelompok menularkan semangat kasih dan keterbukaan yang memengaruhi orang-orang di luar kelompok kita? Kita selalu ingin dekat pada Kristus yang adalah sahabat terkasih, namun kita perlu ingat bahwa Ia pun memanggil banyak orang lain untuk dekat dengan diri-Nya. Kesaksian kita kepada dunia harus diwarnai dengan keakraban dan penerimaan terhadap semua orang, khsusunya mereka yang kesepian dan yang terpinggirkan di masyarakat.
Tuhan Yesus, Engkau menghendaki agar aku tetap tinggal dekat pada-Mu dalam segala hal. Semoga aku dapat membawa saudara-saudaraku ke dalam relasi persahabatan iman yang menginspirasi dunia dengan kasih dan perdamaian. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2017
Kredit Foto: Maria Magdalena/WordPress.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.