ORANG yang mendapat keberuntungan sering kali lupa bersyukur dan berterima kasih. Orang kadang hanyut dalam keasyikan menikmati keberuntungan dalam hidup. Orang merasa keberuntungannya didapat dari jerih lelah dan kerja kerasnya sendiri. Orang tidak memandang ada campur tangan dari Allah. Hal demikian tidak terjadi pada diri Hana, ibu dari Samuel. Ia bersyukur kepada Tuhan.
Orang yang mendapat pujian dan sanjungan kadang juga lupa daratan. Orang mendapat pujian dan sanjungan bukannya berterima kasih dan merendahkan diri tetapi justru menjadi sombong dan bangga secara berlebihan. Bangga dan sombong itu beda tipis. Bunda Maria mendpat pujian dan sanjungan dari Elisabet bukan lantas menyombongkan diri, tetapi memuji keagungan Tuhan.
Marilah dalam hidup ini kita belajar dari Hana dan Bunda Maria dengan menjadi orang yang pandai bersykur dan berterima kasih, baik kepada sesama maupun kepada Tuhan. Syukur dan terima kasih itu tentu menolong kita membebaskan diri dari kesombongan dan membuat pihak pemberi akan berkenan pada kita.
Ya Tuhan, ajarilah aku menjadi orang yang pandai bersyukur dan berterima kasih kepada-Mu. Berkenanlah selalu melimpahkan kasih-Mu kepadaku. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2018
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.