IKAP yang mengagumkan ditunjukkan oleh seorang kepala daerah yang bangga menyebut dan mengakui dirinya sebagai seorang Katolik dalam berbagai kesempatan. Walau disadari secara politis kurang menguntungkan, mengingat penghargaan atas perbedaan iman masih kurang mendapat porsi yang berimbang di negara ini. Ia mengatakan bahwa hal yang memberanikan dirinya adalah karena iman akan Yesus Kristus. Menurutnya, iman akan menjaga dan menyelamatkannya dari keinginan serta kekuatan jahat entah dari mana pun dan apa pun bentuknya.
Yesus mengajarkan para murid keberanian dan kesetiaan untuk mengakui iman mereka dalam situasi apa pun. Mengapa? Karena Yesus sendiri menyertai dan membela mereka dalam menghadapi berbagai konsekuensi dari warta dan iman tersebut. Jaminan penyertaan itu ditegaskan dalam diri Roh Kudus yang mendampingi dan membela para murid. Penyertaan Yesus inilah yang menjadi kekuatan serta peneguhan bagi setiap orang beriman.
Rasul Paulus menunjukkan buah dari sikap beriman dalam diri Abraham. Meski secara manusiawi tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya akan janji Allah. Harapan dan kepercayaan Abraham menyata dalam kasih karunia yang diterimanya. “Engkau telah kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa” (Rm. 4:17a). Semoga iman kita pun berbuah nyata dalam kesaksian dan pengalaman hidup harian kita.
Tuhan Yesus, tambahkanlah imanku. Kuatkanlah aku agar berani memberikan kesaksian iman akan Dikau di mana pun aku berada. Amin.
Renungan Harian ini diambil dari Buku “Ziarah Batin 2017”, Diterbitkan oleh Penerbit OBOR, Jakarta
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.