ENJADI pengikut Yesus dan menjadi murid-Nya bukanlah perkara yang mudah. Mungkin banyak diantara kita yang mengikuti Yesus hanya karena menyaksikan atau mendengar mukjizat-mukjizat yang telah Ia lakukan. Bahkan, masih ada di antara kita yang meminta suatu tanda agar percaya. Beriman dengan cara seperti ini tidak memiliki dasar yang kokoh, sehingga mudah digoyah dan diruntuhkan. Mengikuti Yesus dan mewujudkan sabda-Nya dalam kehidupan sehari-hari menuntut sikap penyangkalan diri dari pihak manusia. Hal ini tidak mudah dilaksanakan manusia.
Seringkali manusia melihat sabda Yesus sebagai suatu yang tidak masuk akal, seperti halnya gagasan “Allah yang menjadi santapan”. Manusia memandang bahwa ajaran-ajaran Yesus itu sulit, sehingga mereka meninggalkkann Yesus. Namun rasul Petrus bisa meneguhkan iman kita. Jawaban Petrus “Kepada siapakah kami akan pergi….” Mau mengingatkan kita bahwa satu-satunya jaminan kehiduupanadalah Yesus. Ajaran Yesus tentang Roti Hidup, menunjukkan kepada kita kemana kita harus pergi untuk menemukan jaminan hidup di dunia dan akhirat. Datanglah kepada Yesus Sang Roti Hidup. Sambutlah Dia dan tinggallah bersama-Nya.
Tuhan Yesus, sabda-Mu sungguh mengagumkan dan menguatkan. Teguhkanlah aku dalam melaksanakan sabda-Mu sehingga aku tetap kokoh dalam mengikuti-Mu dengan tetap berpegang pada sabda-Mu. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2018.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.