Ketika mereflesikan perikop ini, hati saya bergetar, ada nada keraguan Yesus terhadap manusia. Dalam refleksi yang mendalam, pada akhirnya saya jujur dan mengakui kebenaran keraguan Yesus ini, karena ada saat tertentu saya terkadang kecewa pada Tuhan, dan kadang iman saya seakan-akan menggugat Yesus, khususnya pada saat saya kehilangan kedua orang tua saya, wajar jika pada akhirnya dalam nada keraguan Yesus akan berkata“…jika Anak Manusia datang, adakah Ia menemukan iman di bumi ini?”. Perikop ini menyadarkan saya, sejauh mana relasi intim saya dalam doa dengan Tuhan, dan sejauh mana keintiman ini membawa iman saya semakin kokoh?
Ada saat saya kecewa jika doa saya tidak di kabulkan, namun suatu hari sebuah film menyadarkan saya. Dalam film tersebut, seorang manusia bertukar posisi dengan Tuhan. Pada saat manusia tersebut menjadi Tuhan, dia mengabulkan semua doa manusia. Lalu apa yang terjadi? Terjadilah kekacauan karena ternyata tidak semua doa yang dimohonkan oleh manusia adalah yang sungguh-sungguh mereka butuhkan. Kekacauan itu pada akhirnya membuat manusia tersebut sadar, bahwa Tuhan punya alasan tertentu mengapa tidak semua doa manusia langsung dikabulkan. Jika semua doa langsung dikabulkan, maka manusia menjadi sangat tergantung pada Tuhan, dan pada akhirnya tidak mau berusaha. Ora et labora, berdoa dan bekerja. Ketika manusia berdoa, Tuhan pasti mendengar, tetapi Tuhan mau manusia terlebih dahulu berusaha. Dengan berusaha manusia akan terbiasa dengan perjuangan dan kesulitan. Kesulitan-kesulitan akan membuat manusia belajar banyak, dan semakin kokoh dalam iman. Doa dan usaha akan membuat manusia semakin bertumbuh dalam iman, dan semakin dikuatkan dalam pelbagai hal.
Doa dan iman menjadi pondasi dasar manusia untuk tetap bertahan dan berjuang hingga hari kedatangan Tuhan. Manusia yang berdoa dan tetap setia bertahan, sekalipun doanya belum di kabulkan, mereka inilah yang kelak akan ditemukan Tuhan tetap setia dalam iman.
Sejauh mana aku bertekun dalam doa ketika doaku belum dikabulkan?
Tuhan, ajar aku menjadikan Engkau sebagai doa yang tak terucap dalam setiap desah nafasku.
Kredit Foto: https://www.google.co.id
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.