uhan itu pengasih dan penyayang. Dia baik dan tidak mengingat-ngingat kesalahan kita. Dia tidak pernah menyimpan dosa dan kesalahan kita dan tidak menghukum kita setimpal kesalahan kita. Sesudah dosa kita diampuni, kita menjadi ciptaan baru, menjadi manusia baru. Kita hidup dalam kasih-Nya. Inilah keyakinan Paulus dan itu pula yang diwartakannya.
Paulus menjadi pelayan perdamian, rasul yang mewartakan kebaikan Tuhan. Dia mewartakan kebaikan Tuha, karena dia sendiri sudah mengalaminya. Mengalami kasih Kristus berarti hidup secara baru: tidak ada sumpah palsu. Banyak orang kini bersumpah, tapi tidak melakukan apa yang dikatakan dalam sumpah itu. Betapa banyak pejabat yang dihukum karena melanggar sumpahnya. Tidak ada gunanya bagi kita bersumpah demi Tuhan jika kita tidak melaksanakannya. Yesus menuntut kita berkata jujur: Katakanlah “ya” atau “tidak”, selebihnya berasal dari si jahat.
Seorang penulis Romawi, Ulpianus, berkata “honeste vivere” – hiduplah dengan jujur. Hidup yang jujur ini berkaitan erat dengan hidup yang baik (bene vivere) dan hidyup yang bahagia (beate vivere). Semoga kita dapat hidup jujur mulai dari hal-hal kecil dan dari dalam keluarga kita sendiri.
Ya Tuhan, semoga aku hidup jujur dan tidak bersumpah palsu. Semoga aku tidak lupa akan kebaikan-Mu dan memuji-Mu setiap saat. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2017
Kredit Foto: Ilustrasi (Ist_
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.