ELISA menerima tugas dari Elia untuk melanjutkan peran sebagai nabi, dan ia menerima dengan lugas tanggung jawab luhur itu. Ia berani meninggalkan sepenuhnya profesi lamanya dengan menyembelih lembu dan memasak dagingnya dengan bajak lembu sebagai kayu api )bdk. 1 Raj. 19:21). Sikap lugas menjalankan penugasan Ilahi seperti ini diajarkan pula oleh Yesus dengan melarang para murid-Nya bersumpah. Lebih lanjut disabdakan-Nya, “Jika ya, hendaklah kami katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat” (Mat. 5:37). Yesus membentuk pribadi para murid-Nya supaya mampu memberi kesaksian apa adanya, tanpa harus mengandalkan sumpah maupun hal-hal berlebihan. Ketika kesaksian iman disampaikan dengan sepenuh hati dan sekaligus jujur, pengaruhnya akan bertahan lama di hati para pendengarnya.
Media komunikasi yang berkembang pesat akhir-akhir ini menjadi salah satu ujian bagi kesaksian iman kita yang apa adanya. Kita ditantang untuk menjadi pewarta Kabar Baik yang menggunakan pengalaman kita sendiri sebagai sarana untuk memengaruhi dunia menuju kehidupan yang lebih baik.
Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah memanggilku dan memberikan tugas menyebarkan ajaran-Mu. Semoga aku mampu bersikap lugas dalam memberikan kesaksian iman kepada dunia. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2018
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.