PA itu kebahagiaan? Ada banyak ragam jawaban yang dapat diberikan sesuai dengan olah rasa dari setiap orang. Kebahagiaan tidak dapat diperjualbelikan, tetapi dapat diupayakan kebahagiaan dapat dialami baik dalam rasa, sikap, perbuatan maupun pengalaman manusiawi entah dalam hal sederhana dan sekecil apa pun itu. Oleh karenanya, dalam hidup ini setiap orang berjuang untuk mendapatkan kebahagiaan baik lahir maupun batin.
Jawaban yang dikemukakan Yesus perihal siapa yang berbahagia membukakan mata hati kita. Kebahagiaan sesungguhnya bukan didapatkan dari tindak dan pengalaman manusiawi belaka. Secara rohani Yesus menunjukkan kebahagiaan disempurnakan dalam hidup akan Allah. Allah menjadi dasar dan tindakan dalam hidup kita. Sabda-Nya menjadi tuntutan perjalanan hidup keseharian. Bila kita setia menghidupi dan melaksanakan firman-Nya dalam hidup, entah hidup keseharian. Bila kita setia menghidupi dan melaksanakan firman-Nya dalam hidup, entah dalam kesulitan dan penderitaan sekalipun, kita tetap gembira menjalani hidup dan memperoleh kebahagiaan itu. “ Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan memeliharanya” (Luk. 11:28).
Apakah kita sudah mencari kehendak Tuhan dalam hidup? Niat apa yang hendak kita bangun untuk menghidupi firman Tuhan dengan lebih baik?
Tuhan Yesus, berilah aku kebahagiaan yang sejati dan sempurna. Bantulah aku agar dapat membagikan sukacita dan kegembiraan itu kepada sesama dalam tindakan dan perbuatan. Amin.
Renungan Harian ini diambil dari Buku “Ziarah Batin 2017”, Diterbitkan oleh Penerbit OBOR, Jakarta.
Kredit Foto : Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.