Bacaan I: Hos. 11:1.3-4.8c-9, Injil: Yoh. 19:31-37
YOH 19:31 Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib?sebab Sabat itu adalah hari yang besar?maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
Yoh 19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
Yoh 19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
Yoh 19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Yoh 19:35 Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya.
Yoh 19:36 Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: “Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan.
Yoh 19:37 Dan ada pula nas yang mengatakan: “Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam.”
Renungan
Hari ini Gereja merayakan Pesta Hati Yesus yang Mahakudus. Pesta ini mulai dirayakan sejak Yesus menampakkan diri kepada St. Maria Alacoque pada 1667. Dalam penampakan itu Maria Alacoque melihat dengan jelas Hati Yesus yang terobek dan berdarah tetapi bercahaya dan penuh dengan nyala-nyala api. Dari dalam Hati itu muncul sebuah mahkota dengan duri di sekelilingnya. Lalu Maria Alacoque mendengar suara Yesus yang menyuruhnya untuk melihat Hati-Nya yang sangat mencintai manusia. Sejak penampakan itu Gereja memprommosikan devosi kepada Hati Kudus Yesus.
Devosi ini mempunyai dasar dalam Kitab Suci, antara lain dalam Injil hari ini ketika seorang prajurit menikam lambung Yesus dengan tombak sehingga mengalir keluar darah dan air. Pesta Hati Yesus Yang Mahakudus mengingatkan kita akan cinta Yesus yang luar biasa kepada umat-Nya. Kasih Yesus yang luar biasa itu mestinya kita tanggapi dengan kasih pula. Ketika berbuat dosa, kita tidak cuma melanggar hukum Tuhan, tetapi juga melukai hati Yesus yang telah mencintai kita. Semoga pesta hari ini mendorong kita untuk semakin mencintai Yesus dengan segenap hati, akal budi, jiwa, dan dengan segenap kekuatan kita.
Ya Tuhan, nyalakan api kasih-Mu di dalam hatiku agar aku pun mencitai-Mu dengan hati yang berkobar. Amin.
Credit Photo: Sacret Hearth of Jesus,www.path-of-divine-love.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.