ETIAP orang beriman dan beragama pastilah berdoa, entah itu dilakukan secara pribadi atau pun secara bersama-sama. Di dalamnya terkandung harapan dan permohonan akan segala yang baik. Kita mungkin mengalami bahwa doa-doa yang kita sampaikan, seakan tidak sampai kepada Tuhan, atau tidak dikabulkan-Nya. Atau kita merasa bahwa ketika kita semakin rajin berdoa, Tuhan justru terasa semakin jauh. Lalu, bagaimana seharusnya kita berdoa? Rasul Yohanes mengatakan bahwa Tuhan mengabulkan doa kita, jika kita memohon sesuatu menurut kehendak-Nya. (Bdk. 5:14). Kita menyampaikan harapan dan permohonan kita dalam doa sekaligus membiarkan kehendak Tuhan berkarya atas hidup kita. Dalam doa, kita perlu menjadi pribadi yang rendah hati.
Hidup manusia di zaman ini ditandai dengan persaingan satu sama lain. Persaingan itu mencakup soal kecerdasan, kesuksesan, kecantikan atau pun soal jabatan. Dalam setiap persaingan semua pihak selalu ingin jadi pemenang. Namun, dalam setiap persaingan orang kerap sukar untuk mengakui kualitas dan kelebihan pihak lain. Sikap seperti ini tidak tampak dalam diri Yohanes Pembaptis. Ia justru berkata demikian tentang Kristus, ” Ia harus semakin besar, tetapi aku harus semakin kecil”. Yohanes menunjukkan kepada kita tentang arti penting sikap rendah hati di hadapan Tuhan dan sesama. Kerendahan hati itu pula seharusnya yang selalu diminta dalam setiap doa-doa kita.
Ya Allah, aku bersyukur atas teladan Yohanes Pembaptis. Curahkanlah Roh-Mu kepadaku supaya aku pun mampu meneladaninya dan melaksanakan kehendak-Mu. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2019, OBOR Indonesia
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.