Beranda Jendela Alkitab Harian Renungan Harian, Sabtu: 10 Februari 2018, Mrk. 6:1-10

Renungan Harian, Sabtu: 10 Februari 2018, Mrk. 6:1-10

Simbol Keagamaan/Kredit: Simbol Keagamaan

ARI dahulu sampai sekarang, simbol keagamaan sering disalahgunakan demi kepentingan pribadi atau golongan. Mengapa? Alasannya sederhana, karena keegoisan dan keserakahan manusia. Yerobeam pun melakukan hal ini. Bangsa Israel yang telah terpecah, masih memiliki kerinduan besar akan Bait Suci, sehingga mereka selalu pergi ke Yerusalem untuk menyembah Allah dan mempersembahkan kurban pada-Nya. Hal ini membuat Yerobeam merasa tidak aman. Dia khawatir bahwa bangsa Israel akan bersatu dengan orang Yehuda. Jika hal itu terjadi, maka dia akan kehilangan takhtanya. Maka, Yerobeam membuat aturan baru dengan membagi dua tempat ibadah di Betel dan di Dan. Kemudian ia memakai anak-anak lembu emas untuk menggantikan Allah dan membuat banyak orang berpaling dari Yahweh. Yerobeam melakukan upaya politik untuk memisahkan umat Israel dari umat Yehuda demi mengamankan takhta dan statusnya.

Orang Farisi dan ahli Taurat kerap mempergunakan alasan agama yang tampaknya baik padahal tujuannya demi mempertahankan jabatan/status mereka. Hal serupa juga terjadi di negara yang kita cintai ini.

Agama dipolitisasi oleh kelompok tertentu demi mempertahankan atau merebut kekuasaan. Maka terjadilah perpecahan dan konflik yang mengakibatkan korban jiwa.

Kehadiran Yesus dalam bacaan hari ini mengajak kita untuk mengevaluasi penghayatan iman kita. Yesus beryukue atas roti dan ikan yang akhirnya membuat kira-kita 400 orang laki-laki, belum terhitung wanita dan anak-anak, menjadi kenyang. Kisah ini menginspirasi kita bahwa rasa syukur akan mengikis keegoisan dalam diri kita. Sehingga kita mampu melihat dan melaksanakan nilai-nilai agama untuk kebaikan dan kebahagiaan bersama.

Ya Allah, jauhkanlah aku dari sikap keegoisan sehingga kehadiranku mendatangkan kebaikan bagi orang lain. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2018, Penerbit Obor, Jakarta