ETIKA sudah tua dan buta, Ishak memberkati Yakub, alih-alih memberkati Esau, anaknya yang sulung, dan berkat itu tetaplah diberikan meskipun tidak seperti yang dikehendaki oleh Ishak (bdk. Kej. 27:27-29). Apa yang di mata manusia tampaknya tidak sesuai dengan tradisi masih bisa ‘diizinkan’ terjadi oleh Tuhan, sebab Tuhan pasti mempunyai rencana di kemudian hari. Yesus menanggapi pertanyaan murid-murid Yohanes soal berpuasa dengan mengingatkan bahw hal itu tak mungkin dilakukan selama “mempelai itu bersama mereka” (Mat. 9:15). Tradisi dan aturan adalah buatan manusia, tetapi Tuhan bisa mempunyai kehendak yang sama sekali berbeda. Tidak mungkin memaksakan aturan manusiawi pada kehendak Tuhan. Yang terpenting adalah memahami apa rencana Tuhan di balik kejadian-kejadian yang tidak berjalan sesuai dengan pemikiran manusia.
Kita cenderung secara harafiah “mengikuti aturan” dalam banyak hal, namun dengan begitu kita mungkin kehilangan saat-saat rahmat yang mungkin mengubah praduga kita atas penyelenggaraan ilahi. Ada kalanya aturan manusiawi dan kebiasaan yang selama ini berjalan harus ditinjau kembali dalam terang rencana Tuhan yang jauh lebih indah bagi kita semua.
Tuhan Yesus Kristus, kehadiran-Mu ketika aku berkumul bersama para saudaraku seiman adalah sukacita yang tak terkira, Semoga aku mau berbagi berkat dan sukacita itu dengan siapa saja tanpa dibatasi oleh adat istiadat manusiawi. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2017
Kredit Foto: Ishak di usia tuanya
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.