EORANG pemuda yang telah sukses pernah menyampaikan sharing demikian: “Jika bukan pertolongan Allah melalui berbagai cara dan bantuan banyak orang, aku tidak akan pernah mengecap bangku sekolah hingga mendapatkan pekerjaan. Melihat kondisi kehidupan keluarga dan pekerjaan orangtua, mana mungkin aku dapat bersekolah tinggi? Aku tahu Allah itu Mahakasih dan memerhatikan orang yang mau berjuang serta berseru kepada-Nya”.
Kedalaman rahasia kehendak Allah tak mampu kita duga. Ia menyatakan kebaikan dan kasih setia-Nya kepada setiap orang yang rendah hati mau terbuka akan kehadiran-Nya. Ia tidak membeda-bedakan manusia dengan kriteria cerdika pandai, kaya miskin, tingkatan sosial, dan berbagai kriteria lain. Kehendak dan kebijaksanaan Allah terbuka bagi siapa saja yang rendah hati menyerahkan diri pada-Nya (bdk. Luk. 10:24).
Keterbukaan akan kehendak Allah menyata dalam kesediaan untuk kembali serta menyerahkah hidup dan segalanya kepada Allah (bdk. Bar. 4:19-22). Dari kita dituntut kesediaan kembali menata hidup seraya senantiasa bersyukur diikutsertakan dalam karya penyelamatan-Nya.
Apakah kita pernah bersyukur atas kasih Allah dalam hidup? Apa yang dapat kulakukan bagi sesama untuk mewujudnyatakan kebaikan Allah?
Allah Yang Mahabaik, terima kasih atas karya keselamatan-Mu di dunia ini. Semoga aku dapat menghidupi semangat kasih-Mu dan senantiasa mampu bersyukur kepada-Mu. Amin.
Renungan Harian ini diambil dari Buku “Ziarah Batin 2017”, Diterbitkan oleh Penerbit OBOR, Jakarta.
Kredit Foto : Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.