EKAN beriman terkasih, saat kehilangan pekerjaan, ditinggal kekasih, atau mengalami problem dalam hidup rumah tangga, kita mengalami kegundahan dan kegalauan. Kita meratapinya. Namun, pernahkah kita menangisi hidup kita saat merasa kehilangan Tuhan dalam hidup? Adakah kita peduli bahwa Tuhan merajai hati kita atau tidak saat ini? Jika kita tidak peduli i dan merasa kehilangan Tuhan, jangan sampai karena kita tidak pernah merasamemiliki Tuhan.
Permenungan hari ini mengajak kita menyadari bahwa ada saat di mana kita sebenarnya perlahan hidup tanpa Tuhan. Kehilangan Tuhan bisa jadi disebabkan sistem hidup kita yang kacau dan usang. Sistem atau pola hidup menentukan seberapa besar antusiaisme kita untuk mempertahankan Tuhan agar tidak ‘dicuri’ entah oleh sesuatu atau seseorang. Mengapa demikian? Ada begitu banyak saat di mana Tuhan seakan terambil dari hidup kita; kesibukan dan tanggungjawab, oleh konsentrasi berlebih pada emosi dan perasaan, kepentingan-kepentingan sepihak, atau oleh permasalahan tertentu dalam hidup.
Karena itu, kita perlu menjadi manajer hidup yang piawai. Mencoba selalu bertanya, “Apakah sistem atau pola kehidupan pribadiku, keluargaku,komunitasku,mengarah pada upaya untuk selalu ada bersama Tuhan, atau justru mengarah pada hidup tanpa Tuhan? Sebab, zaman selalu bergantu dan akan menggerus ketahanan kita. Iklim-cuaca dibumi sudah tidak menentu, sehingga “baju”“ mudah lapuk dan “kantong anggur” juga mudah koyak. Kalau kita memiliki kecintaan akan Tuhan, kita akan berjuang untuk memberi tempat yang tepat bagi-Nya dalam setiap kesibukan kita. Usaha inilah yang disebut dengan berpuasa.
Ya Allah, semoga aku memiliki kerinduan yang terus-menerus untuk ada bersama Engkau. Beri aku pemahaman agar dapat berpuasa untuk menata hidup lagi demi menciptakan ruangan yang tepat untuk-Mu di hati ini. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2018
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.