Siraman Rohani
Sabtu 03 Desember 2016
Rm Fredy Jehadin SVD
Tema: Wartakan Injil Kepada Segala Makhluk! (Markus 16: 15 – 20)
Saudara-saudari… Hari ini kita merayakan Pesta Santo Fransiskus Xaverius, imam dan Pelindung Karya Misi. Dia berasal dari istana Xavier di Navarra Spanyol Utara dari keluarga kaya. Ia belajar di universitas Paris. Di sana ia bergaul dengan orang-orang terpelajar dan terkemuka. Salah seorang teman pergaulannya adalah Ignasius Loyola. Ignasius mempunyai pengaruh besar terhadap jalan hidupnya. Satu pertanyaan yang membuka lembaran hidupnya yang baru adalah: “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, namun kehilangan jiwanya?” Pertanyaan ini sungguh mempengaruhi sikap hidupnya sehingga ia berani mengabdikan seluruh hidupnya sebagai Abdi Allah bagi penyebaran Injil dan pembangunan Kerajaan Allah di dunia. Didorong oleh pertanyaan yang selalu terngiang-ngiang dalam pikiran dan hatinya, ia masuk biara Serikat Yesus. Sesudah ditahbiskan imam pada tanggal 24 Juni 1537, Fransiskus bersama Ignasius berangkat ke Roma untuk menyelesaikan berbagai urusan yang berkaitan dengan pendirian Serikat Yesus dan misinya. Atas undangan Raja Yohanes ke III di Portugal, Fransiskus bersama imam-imam Yesuit diminta untuk mewartakan Injil di wilayah jajahan Portugis di India. Di India dia mempermandikan banyak orang di Goa, kemudian ia ke Sri Langka lalu ke Malaka. Pada tahun 1546 ia berlayar dengan kapal dagang ke kepualauan di Indonesia bagian Timur, terutama di Maluku. Di sana ia mempermandikan banyak orang menjadi katolik. Dari Maluku ia ke Jepang. Pada bulan April 1552, Fransiskus berlayar menuju Tiongkok dengan sebuah kapal Portugis. Sambil menungguh penjemputan ke daratan Tiongkok, Fransiskus Xaverius jatuh sakit dan sesudah dua minggu, tepatnya tanggal 3 Desember 1552, ia menghembuskan nafas terakhir di sebuah gubuk ditemani oleh seorang pemuda Tionghoa yang menemani dia sejak dari Goa India. Karena kesalehan dan semangat hidupnya dalam mewartakan Injil Tuhan khususnya di beberapa wilayah di Asia, Paus Pius ke X mengangkatnya sebagai Pelindung utama karya misi. Kita memohon padanya agar selalu mendoakan para misionaris yang bekerja menyebarkan misi Kristus di mana saja di dunia.
Fransiskus sungguh mengikuti inspirasi yang sudah mengilhami pikiran dan hatinya: “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, namun kehilangan jiwanya?” Ia meninggalkan keluarganya yang kaya raya dan pergi berlayar dari Negara ke Negara mewartakan Injil Tuhan, menyebarkan Kabar Gembira kepada begitu banyak bangsa dan Negara. Mengajar orang untuk menerima Yesus Kristus adalah satu karya misi yang mulia yang selalu diprioritaskan dalam hidupnya. Karena pengajarannya, banyak orang memberi diri untuk dibaptis masuk menjadi Katolik. Apa yang dilaksanakan oleh Fransiskus sesungguhnya merupakan satu tanggapan konkrit dari padanya akan ajaran Kristus. Sabda Tuhan sudah menyentuh hatinya. Hati dan pikirannya selalu digerakkan oleh firman Tuhan untuk tinggalkan orangtuanya.
Saudara-saudari… Hari ini Yesus berkata kepada para muridNya: “Pergilah ke seluruh dunia, wartakanlah Injil kepada segala mahkluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan.”
Ajakan Yesus Kristus ini sungguh dihayati dan diamalkan oleh Fransiskus. Dia tinggalkan keluarganya yang kaya raya, berlayar berbulan-bulan dengan kapal laut. Kadang hidup menderita di tengah laut dan bekerja keras mengarungi lautan demi Kristus yang diimaninya. Pusat perhatiannya hanya pada misi Kristus. Ia selalu berdoa dan berharap semoga banyak orang percaya dan dibaptis agar boleh memperoleh keselamatan. Menyelamatkan orang lain dari kegelapan dosa adalah satu kebahagian besar baginya. Fransiskus Xaverius selalu dikenang oleh orang India, Malaka, Maluku, Jepang dan China karena jasanya sudah memperkenalkan Injil Kristus ke tempat mereka.
Bagaimana dengan kita? Apakah ajakan dan Sabda Tuhan hari ini sudah menjadi bagian dari hidup kita? Apakah ajakan Kristus untuk pergi mewartakan Injil-Nya sudah kita hayati dan amalkan dalam hidup harian kita? Mewartakan Injil kristus tidak selamanya harus pergi jauh-jauh dari tempat tinggal kita. Misi Kristus juga bisa dijalankan dalam keluarga kita, di tempat kerja kita, dalam lingkungan kita sendiri. Kesaksian hidup dan menghidupi nilai-nilai Injil adalah bentuk-bentuk konkrit dari pewartaan misi Kristus. Kalau kita sudah menghayati dan mengamalkannya maka kita sudah mewartakan Injil kristus bagi sesama.
Marilah saudara-saudari… kita berdoa semoga Tuhan selalu menyadarkan kita akan kewajiban dan tugas kita untuk meneruskan tugas pelayanan Kristus selama kita masih hidup di dunia ini.
Kita memohon pada St. Fransiskus Xaverius dan Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.