“ADAKAH sesuatu apapun yang mustahil untuk Tuhan” (Kej. 18:14). Pembawa pesan Ilahi mengungkapkan pertanyaan itu karena Sara tertawa ketika mendengar bahwa ia akan dianugerahi anak dari Abraham, padahal mereka berdua sudah tua. Sementara itu, dalam Injil seorang perwira merasa tidak layak bahwa Tuhan Yesus harus datang ke rumahnya untuk menyembuhkan hambanya yang lumpuh dan menderita (bdk. Mat. 8:8). Kepercayaan pada rencana Tuhan adalah syarat dari pihak manusia agar Kerajaan Allah benar-benar terwujud di dunia. Kepercayaan perlu tumbuh dalam hati dan diungkapkan kepada Tuhan. Tanpa kerja sama dengan Tuhan, manusia takkan tumbuh dewasa dalam imannya. Kerja sama hanya mungkin jika manusia mempertanyakan rencana dan kebijaksanaan Tuhan.
Dalam keseharian, kita mudah jatuh dalam sikap mempertanyakan sikap dan keputusan orang lain. Hidup bersama tidak mudah dijalani. Godaan untuk berseteru hingga berlarut-larut sering kita alami karena tidak percaya bahwa Tuhan pun memakai sesama untuk menjalankan rencana-Nya. Seharusynya kita bersikap seperti perwira itu, yakni dengan rendah hati mohon agar Tuhan bersabda saja, dan kita menyesuaikan diri dengan kehendak-Nya.
Tuhan Yesus, ketaatan-Mu kepada Bapa adalah contoh terbaik baik imanku. Semoga aku selalu belajar menyesuaikan diri dengan rencana-Mu. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2017
Kredit Foto: Abraham mendengarkan Sarah
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.