SEMUA ciptaan patut menyembah Tuhan Penciptanya. Hal tersebut merupakan ungkapan pengakuan akan Allah sebagai penguasa alam semesta. Selain itu, ciptaan yang berdosa pun perlu mempersembahkan korban untuk mendamaikan kembal relasinya yang telah rusak pada zaman dahulu, korban penghapusan dosa dalam tradisi bangsa Israel tampak dalam binatang-binatang yang dipersembahkan kepada Allah. Imam mempersembahkan kurban sedemikain, sehingga seorang berdosa menerima pengampunan. Bagi kita, Kristus yang wafat di kayu salib merupakan satu-satunya kurban yang menghapus dosa kita.
Injil hari ini mengisahkan perumpamaan tentang penabur. Dari perumpamaan ini kita mengetahui bahwa karya keselamatan Allah pada dasarnya berlaku untuk semua ciptaan tanpa pengecualian. Soalnya adalah bagaimana sikap kita terhadap Sabda Tuhan yang memiliki kuasa untuk mendatangkan buah-buah kebaikan dalam kehidupan. Setiap orang mempunyai kesempatan dan potensi yang sama untuk mendapatkan buah-buah kebaikan. Namun, agar benih itu bertumbuh dan berbuah, kita perlu membuka diri pada bimbingan Roh Kudus. Sesubur apa pun kita sebagai tanah, kalau tak membuka diri pada Allah sebagai Penggarap yang baik, kelak tak bakal tumbuh dan menghasilkan buah.
Ya Allah, aku mempersembahkan diriku kepada-Mu sebagai tempat persemaian sabda-Mu dengan segala keterbatasanku. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2019, OBOR Indonesia
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.