ATA orang, “Lebih baik teguran yang nyata-nyata, daripada kasih yang tesembunyi.” Namun, tidak mudah menegur orang, apalagi jika teguran selalu dipandang sebagai tanda ketidaksenangan, kecemburuan, dan usaha untuk menghancurkan orang lain. Terkadang orang lebih mementingkan apa yang tampak secara luaran baik-baik saja.
Paulus mengungkapkan tegurannya kepada umat di Tesalonika atas hal-hal yang dipandangnya kurang sesuai dengan kebenaran Injil. Akan tetapi, dengan jelas Paulus mengungkapkan hal itu atas dasar kasih, bagai kasih seorang bapak kepada anaknya. Paulus mengajarkan dan meneladan kan suatu cara menegur atau menasihati orang atas dasar kasih, bukan atas dasar sikap cemburu dan maksud buruk lainnya. Demikian pula Yesus terang-terangan mengecam perilaku para ahli Taurat dan kaum Farisi yang hanya mementingkan hal-hal luaran. Mereka mengira bahwa jika hal-hal luaran sudah baik maka hidup mereka sudah selamat. Yesus menyebut kemunafikan mereka sebagai hal-hal yang mencelakakan.
Apakah yang Anda buat jika melihat saudara atau seorang menjalani hidupnya ke arah yang mencelakakan dirinya? Jiwa yang menginginkan keselamatan akan mencari cara yang baik dan tepat untuk membimbing orang.
Ya Allah, berilah aku keberanian untuk menegur dan menasihati dengan penuh kasih sesamaku yuang berbuat salah. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2017
Kredit: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.