Beranda Jendela Alkitab Harian Renungan Harian : Rabu, 28 Oktober 2015 Pesta St. Simon dan Yudas, Rasul dan Martir

Renungan Harian : Rabu, 28 Oktober 2015 Pesta St. Simon dan Yudas, Rasul dan Martir

0
Renungan Harian : Rabu, 28 Oktober 2015 Pesta St. Simon dan Yudas, Rasul dan Martir
Menjadi garam dan terang dunia, www.andreasloanka.com

Ef 2:19-22

Luk 6:12-19

JADILAH UTUSAN DAN SAKSI KRISTUS

Sdr…

HARI ini Gereja peringati pesta  rasul Simon dan Yudas,  para martir iman. Secara harafiah, rasul berarti utusan. Dalam arti sempit, rasul adalah keduabelas murid yang dipanggil dan dipilih oleh Yesus sendiri (Bdk. Luk 6:13-16), yang bertugas sebagai saksi-saksi atas karya, wafat, dan kebangkitanNya, karena kuasa Roh Kudus. Dalam arti luas, rasul juga adalah orang yang dipanggil secara istimewa oleh Kristus yang bangkit sebagaimana Paulus, atau yang ditetapkan berdasarkan pengurapan, untuk berperan sebagai pemimpin dalam perutusan Gereja Awal, dan yang diberi kuasa Kristus untuk dirikan jemaat (Bdk. Ef 2:20). Menjadi rasul atau utusan, selalu berawal dari panggilan dan pilihan, untuk hidup bersama di seputar Yesus. Tujuannya ialah untuk kenal Yesus, belajar pahami hidup, ajaran dan karyaNya, dan semakin mencintai Dia di atas segala-galanya. Dengan itu, seorang rasul boleh menimba ilmu, ajaran, teladan, semangat, dan kekuatan dari Dia yang adalah Tuhan dan Guru, untuk selanjutnya dapat laksanakan tugas perutusan di tengah-tengah dunia dengan penuh keyakinan dan keberanian. Atas cara yang sama, Simon dari Zelot dan Yudas Tadeus yang kita peringati pestanya hari ini, telah menjadi rasul-rasul Kristus. Salah satu ajaran pokok yang boleh mereka terima selama kebersamaan dengan Yesus sang Guru ialah ajaran cinta-kasih yang tanpa pamrih; cinta-kasih yang mengatasi segala perbedaan dan yang menjadikan mereka sebagai saudara satu sama lain. Dengan bekal ajaran ini, mereka boleh pergi sebagai utusan sekaligus pemimpin, untuk mewartakan kabar gembira keselamatan, serta menghimpun semua orang beriman dengan segala latarbelakangnya yang berbeda-beda, ke dalam persekutuan kasih persaudaraan. Lebih dari itu, mereka juga telah diberi roh kekuatan dan keberanian, dengannya mereka sanggup melaksanakan tugas perutusan yang berat dan riskan. Roh itu jugalah yang mampukan mereka jadi saksi-saksi iman yang berani korbankan diri sebagaimana telah dilakukan Yesus, Tuhan dan Guru mereka.

Sdr…Dalam arti tertentu, semua kita juga, lewat sakramen baptis dan krisma, telah dipanggil, dipilih, diurapi dan dilantik oleh Kristus sendiri untuk jadi rasul dan saksi-saksi kabar gembira keselamatan kepada semua orang yang kita jumpai, sekarang dan di sini, di tengah-tengah dunia kita dewasa ini. Sanggupkah kita teladani para rasul, khususnya Simon orang Zelot dan Yudas Tadeus – rasul dan martir -, yang rela korbankan diri, tenaga, pikiran, perhatian dan waktu, demi pertumbuhan dan perkembangan Gereja serta Kerajaan Allah? Mudah-mudahan…Amin!!!

 

Kredit Foto : Ilustrasi (Ist)