EPADA Abraham, Tuhan menjanjikan keturunan yang tak terhitung banyaknya dan tempat tinggal yang subur. Abraham menanggapi panggilan Tuhan itu dengan iman yang taat. Hal ini diperhitungkan Tuhan. Selamanya Tuhan ingat akan Abraham dan perjanjian-Nya.
Sebagaimana Abraham menyesuaikan hidupnya dengan perjanjian bersama Allah, demikian pula kita hendaknya menyesuaikan hidup kita dengan Injil. Injil hari ini mengajak kita menjadi pohon yang baik, sehingga menghasilkan buah yang baik pula. Pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik. Sebaliknya, pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
Hari ini kita diingatkan akan nabi-nabi palsu, orang-orang yang “menipu”. Kata Yesus, “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.” Mereka berkedok penolong, tapi ada maksud tertentu yang tersembunyi, yang akhirnya kita masuk perangkap mereka. Karena itu, kita perlu meneliti kata-kata manis seseorang, jangan sampai buahnya tidak manis. Kita pun tidak boleh menjadi “serigala berbulu domba”. Kesaksian hidup kita yang baik lebih berdaya guna daripada kata-kata manis. Janganlah kita menipu orang dengan kata-kata manis.
Ya Tuhan, semoga aku waspada dan terhindar dari memberi janji-janji manis dan kosong saja kepada orang-orang yang dalam kesulitan. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2017
Kredit Foto: Abraham
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.