ANYAK orang ingin mejadi yang terkemuka. Beragam usaha dan cara dilakukan. Dalam kenyataannnya seseorang justru mendadak menjadi tuan setelah mendapatkan kursi kekuasaan. Jabatan dan kekuasaan seakan membuat orang lupa akan janji dan motivasi awalnya. Ia lekas lupa untuk melayani, karena hanya ingin dilayani semata.
Ia adalah Tuhan yang hanya ingin melayani, bukan dilayani.
Yesus dalam kisah Injil hari ini menjelaskan misi perutusan-Nya. Ia adalah Tuhan yang hanya ingin melayani, bukan dilayani. Ia mengoreksi sekaligus mengingatkan para murid-Nya akan arti penting sebuah kekuasaan. Seorang penguasa harus memiliki kemauan dan kemampuan untuk melayani sesama. Pelayanan yang diberikan pun dijauhkan dari kehendak untuk mencari keuntungan. Pelayanan yang diajarkan Yesus murni digerakkan oleh cinta kasih, bukan oleh motivasi mencari popularitas atau demi mata uang. Kita pun sering kali mudah tergoda untuk mencari keuntungan dari setiap pelayanan yang diberikan. Kita enggan untuk memberikan bantuan karena takut tak mendapatkan apa-apa. Pesan Injil hari ini kiarnya menyadarkan kita, sebab barangsiapa yang ingin menjadi besar, hendaklah ia melayani.
Ya Allah, Engkau memanggil aku untuk melayani. Semoga dalam setiap pelayanan aku dapat hidup jujur dan rendah hati. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2018, Penerbit Obor, Jakarta
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.