LUK 13:22 Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
Luk 13:23 Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?”
Luk 13:24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
Luk 13:25 Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang.
Luk 13:26 Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami.
Luk 13:27 Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!
Luk 13:28 Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar.
Luk 13:29 Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah.
Luk 13:30 Dan sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir.”
Renungan
Sering kali beberapa anak bertanya: “Apakah orangtua yang tidak tahu diri harus dihormati juga? Mengapa?” Apa jawaban kita? Mungkin kita bingung, terdiam, tidak tahu jawaban apa yang harus dikatakan.
Rupanya hari ini Paulus menjelaskan pada kita: “Hai anak-anak, taatilah orangtuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian”( Ef.6;2). Haruslah demikian; sebuah perintah yang tidak bisa disanggah dan diperdebatkan lagi, memang demikian adanya. Menghormati orangtua bukanlah tergantung pada kondisi orangtua kita. Apakah mereka layak mendapat penghormatan atau tidak, masih berguna atau tidak, masih memberi penghasilan atau tidak. Itu semua bukanlah syarat utama untuk menghormati orangtua.
Betapa sulit perintah ini! Lebih mudah menghormati orang yang layak diberi penghormatan, misalnya, orang yang memberi kebaikan dan penghasilan lebih dari pada kita, orang – orang yang memberikan nilai lebih dari kita. Itu memang mudah, tapi biasa saja: semua orang pun dapat berbuat seperti itu. Maka Injil hari ini berkata: Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu”(Luk. 13:24). Yesus berkata untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga tidak bisa kita hanya menjadi manusia biasa-biasa saja. Kita harus bersedia menjadi manusia yang luar biasa.
Ya Allah Roh Kudus, peganglah tanganku senantiasa. Hidup yang aku jalani ini berlubang dan berliku. Tak mungkin aku sampai pada Bapa kalau Sang Roh itu tiada bersamaku. Aku rindu boleh bersatu dengan Bapa di surga, perkenankanlah aku menikmati kebersamaan itu. Amin.
==========
Sumber: Ziarah Batin 2016
Kredit Foto:Hidup.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.