Beranda Jendela Alkitab Harian Renungan Harian, Rabu: 25 Juli 2018, Mat. 20:20-28

Renungan Harian, Rabu: 25 Juli 2018, Mat. 20:20-28

Ilustrasi (Ist)

EKAN beriman terkasih. Keselamatan kerap dipahami sebagai hadiah dari sebuah perjuangan panjang. Keselamatan acap dimengerti sebagai upah setelah menjalankan tanggung jawab yang besar. Itulah sebabnya, orang berlomba-lomba membuat prestasi kebaikan demi mendapatkan dan menikmati keselamatan. lman kekristenan mengajarkan bahwa keselamatan bukan sesuatu yang dicari dan dikejar. Keselamatan merupakan anugerah yang telah diberikan sejak awal agar bisa hidup dalam relasi dengan Allah. Sebab, tanpa relasi dengan Allah, apap pun usaha manusia, segalanya akan sia-sia. Keselamatan bukanlah titik final penziaiahan kehidupan, melainkan justru sebuah awal menjalani kehidupan. Hal inilah yang ditegaskan Yesus kepada murid-muridnya, ketika ibu anak-anak Zebedeus datang meminta tempat terbaik untuk anaknya dalam kerajaan surga.

Keselamatan merupakan wewenang Allah, tidak ada keterlibatan manusia untuk menciptakan keselamatin. Artinya, keteriibatan manusia terwujud dalam tindakan-tindakan yang mengekspresikan cliri sebagai orang yang telah diselamatkan; yakni dengan menjalankan rabJa Yeslr, menjadi pelayan dan hamba bagi sesama. Allah telah mencintai kita maka kita harus hidup berdisarkin cinta itu. |ika kita tidak hidup berdasarkan cinta itu, hita sedang menyusahkan dan menghukum  diri sendiri.

Ya Allah, tuntunlah pikiran, perkataan, dan perbuatanku agar clalam kesehatian, aku mampu mengekspresikan diri sebagai orang-orcttug yang telah Engkau selamatkan. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2018