ALAM bahasa Jawa ada istilah ‘weruh sak durunge winarah’ (tahu sebelum terjadi). Kemampuan tersebut biasanya dimiliki oleh orang-orang yang sakti atau berilmu tinggi. Dalam Kitab Suci, kemampuan ini identik dengan para nabi yang membuat mereka mampu menyatakan nubuat-nubuat. Dalam situasi para nabi, kemampuan melihat masa depan dan bernubuat adalah buah dari kedekatan mereka dengan Allah dan kepekaan mereka akan apa yang dirasakan dan dikehendaki Allah. Kepekaan itu membuat para nabi disebut pathos Allah (yang seperasaan dengan Allah).
Kepekaan itu yang kiranya ditekankan oleh Yesus, dan juga St. Paulus, dalam bacaan hari ini. Yesus mengingatkan para murid untuk senantiasa berjaga-jaga. Sikap berjaga-jaga bukan hanya tidak tidur atau tidak lengah sehingga tidak kecolongan. Sikap berjaga-jaga mengandaikan kepekaan akan tanda-tanda jaman dan gerakan Roh dalam hidup kita. Kepekaan itu dapat dibangun dengan membangun sikap reflektif atas pengalaman hidup sehari-hari.
Ya Tuhan, bukalah hatiku supaya peka akan kehendak-Mu sehingga aku selalu siap sedia menyambut kedatangan-Mu. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2018
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.