Beranda Jendela Alkitab Harian Renungan Harian: Rabu, 24 Juni 2015

Renungan Harian: Rabu, 24 Juni 2015

Ilustrasi: Kedua orang tua Yohanes Pembaptis, Zakharia dan Elisabeth, pejesdb.com

Bacaan I:Yes. 49:1-6, Injil : Luk. 1:57-66.80

Luk 1:57 Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki.

Luk 1:58 Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia.

Luk 1:59 Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya,

Luk 1:60 tetapi ibunya berkata: “Jangan, ia harus dinamai Yohanes.”

Luk 1:61 Kata mereka kepadanya: “Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian.”

Luk 1:62 Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu.

Luk 1:63 Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: “Namanya adalah Yohanes.” Dan merekapun heran semuanya.

Luk 1:64 Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah.

Luk 1:65 Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea.

Luk 1:66 Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: “Menjadi apakah anak ini nanti? ” Sebab tangan Tuhan menyertai dia;

Luk 1:67 Dan Zakharia, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya:

Luk 1:68 “Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya,

Luk 1:69 Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu,

Luk 1:70 seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus?

Luk 1:71 untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita,

Luk 1:72 untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus,

Luk 1:73 yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita,

Luk 1:74 supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut,

Luk 1:75 dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.

Luk 1:76 Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya,

Luk 1:77 untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka,

Luk 1:78 oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi,

Luk 1:79 untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.”

Luk 1:80 Adapun anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel.

Renungan

Hari ini Gereja merayakan pesta kelahiran Yohanes Pembaptis. Kelahiran Yohanes Pembaptis disertai dengan tanda-tanda heran. Dia dikandung oleh ibunya dalam masa tua ketika menurut perhitungan manusia hal itu tidak mungkin. Ketika Malaikat Tuhan memberitahukan suaminya Zakharia bahwa istri akan menganndung, Zakharia yang kurang  percaya langsung menjadi bisu.Ketika anak itu disunat dan hendak diberi nama yang lain, Zakharia diminta untuk menulis nama anaknya dan zakharia menulis “ Namanya Yohanes “. Seketika itu juga Zakharia yang bisu itu langsusng dapat berbicara. Orang-orang yang menyaksikan seluruh proses itu  bergumam:” Menjadi apakah anak ini nanti ?”

Allah telah menyiapkan Yohanes Pembaptis untuk menjadi seorang nabi besar sejak dari dalam kandungan ibunya. Yesaya dalam bascaan pertama hari ini merefleksikan panggilannya dan menemukann seperti apa yang dialamai oleh Yohanes Pembaptis. “ Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan dan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.”  Sesungguhnya, Allah telah mempunyai rencana untuk masing-masing kita sejak berada di dalam kandungan ibu.  Pertanyaannya adalah apakah kita bekerja sama dengan Tuhan dalam mengembangkan panggilan Tuhan itu? Kita hening sejenak!

Tuhan, kuatkanlah aku agar sanggup mewujudkan rencana-Mu di dalam hidupku. Amin.

Sumber : Ziarah Batin 2015

Credit Foto:Kedua orang tua Yohanes Pembaptis, Zakharia dan Elisabeth, pejesdb.com