AGI sebagian orang, hidup ini akan jadi berarti jika pendidikannya tinggi, hidup sejahtera, tak berkekurangan, sehat, punya anak, keluarga harmonis, bisa jalan-jalan, dsb. Ada seorang dokter yang sudah memiliki semuanya itu, tetapi dia tetap saja tidak bahagia, bahkan stres dan depresi. Berbulan-bulan dia mengurung diri di kamar, sebab tak tahu apa arti hidupnya lagi. Apa yang digambarkannya dahulu sebagai hal-hal yang berarti, kini menjadi tak berarti lagi.
Dalam bulan-bulan permenungan dirinya, dia sadar hidupnya berarti jika dia berguna lebih luas bagi orang lain. Selama ini, dia hanya berguna bagi dirinya sendiri dan bagi keluarganya saja. Kini dia ingin berbuat lebih: melayani orang-orang kecil, miskin dan terlantar. Benarlah apa yang dikatakan rasul Yakobus hari ini, “Jika orang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi tidak melakukannya, ia berdosa” (Yak.4:17).
Yesus mengajarkan kita berbuat baik. Setiap orang yang berbuat baik, walau dia bukan murid Yesus, dia tidak melawan Yesus. Tidak ada orang yang berbuat baik demi nama Yesus, dapat seketika itu juga mengumpat Yesus. “Barang siapa tidak melawan kita, dia ada di pihak kita,” kata Yesus (bdk. Mrk. 9:40). Marilah kita bekerja sama dengan semua orang yang berkehendak baik, demi kebaikan semua orang.
Tuhan Yesus, berilah aku ingatan dan kekuatan, agar aku mampu berbuat baik ini tidak lalai melakukan perbuatan baik. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2018, Penerbit OBOR Indonesia
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.