Beranda Jendela Alkitab Harian Renungan Harian Katolik: Rabu, 23 Januari 2019, Mrk. 3:1-6

Renungan Harian Katolik: Rabu, 23 Januari 2019, Mrk. 3:1-6

Yesus menyembuhkan orang yang mati tangan kanannya/Ilustrasi (Ist)

KITA mungkin selalu menemukan orang-orang yang begitu disegani atau dihormati dalam masyarakat. Hal ini bisa dipengaruhi oleh kekuasaan yang dimilikinya, atau statusnya dalam masyarakat. Seseorang bisa juga disegani karena kekayaan yang dimilikinya. Namun, tidak jarang juga orang disegani atau dihormati karena kepribadiannya yang baik. Apa pun kedudukan kita dalam masyarakat, hal yang tak boleh hilang adalah kesediaan untuk saling menghargai satu sama lain. Bacaan hari ini memberi inspirasi perihal bagaimana hidup untuk saling menghargai dan melengkapi. Hal ini tampak dalam perjumpaan Melkisedek dan Abraham. Yang pertama adalah seorang imam yang memiliki kedudukan istimewa dalam sejarah kehidupan bangsa Israel, sedangkan Abraham – yang dikenal bapa kaum beriman – memiliki status yang tidak kalah terhormatnya. Kedua tokoh besar ini telah menunjukkan sikap saling menghargai dalam perbuatan dan cara hidupnya masing-masing.

Dalam Injil hari ini, Yesus memberikan kepada orang-orang Farisi sebuah pertanyaan yang sebetulnya memiliki jawaban yang jelas: “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat?” Namun, mereka diam. Orang Farisi sangat menghormati hari Sabat. Oleh karena itu, semua pekerjaan dilarang untuk dilakukan  pada hari itu, termasuk tidnakan menyembuhkan. Namun, Yesus tetap menyembuhkan tangan orang yang sakit. Dengan itu, Yesus hendak menegaskan bahwa yang paling utama adalah menghormati dan menghargai manusia di atas aturan. Melalui tindakanlah, kita mewujudkan bahwa kita mengasihi Allah dan juga mengasihi sesama manusia.

Ya Allah, semoga aku lebih mengutamakan perbuatan kasih dalam kehidupan ini daripada peraturan yang kaku. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2019, OBOR Indonesia