DIL dapat berarti memberikan hal yang sama kepada setiap orang, tetapi dapat berarti juga memberikan kepada tiap-tiap orang sesuai dengan hak dan kebutuhannya. Dalam arti yang pertama, kita dapat dinilai tidak adil jika ada orang yang mendapatkan lebih/kurang dari yang lain. Banyak orang mengerti keadilan seperti itu sehingga selalu menuntut kesamaan bagi setiap orang.
Dalam Injil, tuan tanah dinilai bersikap tidak adil oleh para pekerja karena membayar kepada semua orang masing-masing 1 (satu) dinar padahal jam kerja mereka berbeda-beda. Mereka yang datang lebih awal berharap akan mendaptkan lebih banyak, tetapi tuan rumah itu merasa bahwa ia bersikap adil karena ia membayar mereka sesuai perjanjian, dan merasa bahwa ia bebas berbuat sesuai kehendaknya. Dengan perjumpaan itu, Yesus mengajarkan sikap dan keadilan Allah yang mengganjar kita sesuai perjanjian, Lebih dari itu, Allah itu murah hati, yang memberi kepada kita sesuai kemauan dan kehendak-nya. Sikap dan keadilan Allah seperti itu sering menimbulkan kecemburuan ketika orang mengalami dan menilai bahwa orang lain mendapatkan karunia lebih dari yang ia dapatkan.
Ya Allah, berilah aku kebijaksanaan untuk bersikap adil sesuai kehendak-Mu. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2017
Kredit : Keadilan dan belas kasih Allah/WrodPress.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.