OEKARNO dan Soeharto adalah dua mantan presiden yang mengalami hari-hari akhir hidupnya sebagai sesuatu yang bukan “happy ending” seperti dalam film-film. Mereka meninggal sebagai orang yang dinilai gagal membawa bangsa ini ke realisasi cita-cita bangsa.
Musa, pemimpin besar bangsa Isreal sejak dari Mesir, tidak bisa menikmati tanah terjanji. Ia hanya diperkenankan Allah untuk memandang tanah itu dari kejauhan. Ia meninggal dalam kerinduan akan tanah yang dijanjikan Allah kepadanya dan bangsa Israel. Semua itu karena Musa pernah menyakiti hati Allah dengan ketidakpercayaannya itu. Pengalaman Musa adalah pengalaman manusia yang bisa jatuh dalam dosa di mata Allah. Namun, Yesus mengajarkan kepada kita bahwa orang yang berdosa mestinya ditegur dan diarahkan ke jalan yang benar. Jika orang itu berkeras hati, pakailah orang lain, bahkan jemaat, untuk meyakinkan dia akan kesalahannya dan untuk membuatnya bertobat.
Tidak ada orang yang dapat menegur Musa, Siapa yang dapat menegur Soekarno dan Soeharto pada zamannya? Mari selamatkan bangsa kita dari kekeliruan dan kekhilafan orang dengan mau dan berani menegur/mengoreksi mereka secara benar.
Ya Allah, berilah aku kemauan untuk menegur kesalahan orang dan berilah aku pula kerelaan untuk memaafkan kesalahan mereka. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2017
Kredit Foto: Soekarno
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.