MANUSIA diciptakan Allah secara istimewa. Ia menerima nafas hidup dari hembusan Allah sendiri. Ini menunjukan keluhuran manusia yang diciptakan dan diberi mandat untuk “mengusahakan dan memelihara dunia ini.” Agar dapat melaksanakan mandat luhur itu, manusia harus tetap berkomunikasi dengan Tuhan sang pemberi mandat. Hanya dalam relasi dengan Tuhan, manusia dapat sungguh-sungguh membedakan apa yang baik dan yang jahat, serta memilih dan melakukan yang baik dan benar. Sebaliknya, jika manusia terpisah dari Tuhan, ia justru akan jatuh dalam kecenderungan untuk memuliakan dirinya sendiri. Ia akan mengabaikan suara dan perintah Tuhan. Manusia hanya mau mematuhi egonya sendiri.
“Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang,” kata Yesus dalam Injil hari ini. Hati yang tidak dipenuhi dengan sabda Tuhan hanya dapat menghasilkan pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, dan kebebalan (Mrk. 7:21-22). Dari hati manusia yang tak dipenuhi dengan Sabda Tuhan keluarlah segala tindakan dan niat buruk. Semoga kita mampu menjalin relasi yang istimewa dengan Tuhan, dan memenuhi hati kita dengan Sabda-Nya.
Tuhan, semoga aku senantiasa menghirup nafas kehidupan dari nafas-Mu, agar hidupku pun senantiasa membawa kehidupan kepada dunia sekitar. Amin.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.