ENGAPA kita menjadi Katolik? Setiap orang punya motivasi dan kisahnya sendiri. Ada yang karena iman orang tuanya alias dibaptis sejak bayi, ada yang karena ketertarikan pada ajaran iman Katolik, ada yang karena perkawinan, dan sangat mungkin juga ada yang karena ikut-ikutan.
Hari ini kedua bacaan mengajak kita untuk merenungkan kembali motivasi dan tujuan kita menjadi pengikut Kristus. Dalam bacaan Injil, Tuhan Yesus menegaskan apa yang menjadi pusat dari jalan kemuridan, yaitu mengikuti jejak-Nya. Mengikuti jejak Kristus berarti menghidupi kasih sebagai roh utama hidup kita. Maka, apa pun yang menjadi motivasi atau alasan di balik baptisan yang kita terima, kita diundang untuk berkembang dan bertumbuh menjadi murid Kristus yang semakin baik.
Apa yang dikatakan Tuhan Yesus dan refleksi St. Paulus menjadi tantangan bagi kita: Apakah kita berani menjadi murid sejati penuh kasih yang lepas bebas dan setia? Mungkin dahulu ada yang menjadi murid Yesus karena ikut suami atau isteri, tetapi Yesus mengajak kita tidak berhenti pada apa yang ada di masa lalu, untuk terus berjalan mengikuti jejak-Nya, semakin dekat dan semakin setia hidup kita berbuah limpah.
Tuhan Yesus yang baik, tuntunlah aku menjadi murid yang setia mengikuti jejak-Mu supaya aku semakin menyerupai Engkau dan menjadi kabar gembira bagi sesama. Amin.
Renungan Harian ini diambil dari Buku “Ziarah Batin 2017”, Diterbitkan oleh Penerbit OBOR, Jakarta
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.