LUK 11:29 Ketika orang banyak mengerumuni-Nya, berkatalah Yesus: “Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.
Luk 11:30 Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini.
Luk 11:31 Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!
Luk 11:32 Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!”
Renungan
Yunus tidak bisa lari dari panggilan Allah. Secara mesterius, ia tiba di Neniwe guna memberitakan pertobatan dan pengampunan Allah. Sungguh ajaib, bangsa itu memaklumkan puasa menandai dirinya dengan abu, dan berdoa siang malam kepada Allah. Dan Allah membatalkan hukum-Nya.
Seperti Yunus, Yesus- seluruh ajaran dan karya pelayanan-Nya merupakan panggilan untuk bertobat dan membarui diri secara radikal (metonia-Yun). Ia datang untuk mengajak kita bertobat dan percaya kepada Allah (bdk.Mrk.1:15). Melalui banyak mukjizat-Nya, Yesus memanggil kita untuk bertobat: bukan karena takut mendapatkan hukuman, tetapi karena mengenal dan mengimani bahwa Allah adalah kasih, dan di dalam kasih akan selalu ada pengampunan dan hidup.
Mengapa mereka – dan juga kita pada masa ini – masih sulit untuk sungguh bertobat? Karena pertobatan itu bukan soal melihat, mendengar, ketidaksiapan, tetapi soal kemauan. Maka permenungan kita hari ini adalah maukah kita, seperti Ratu dari Selatan dan penduduk Niniwe, untuk berbalik dari dosa dan kembali kepada Allah? Di mana ada kemauan, di situ ada jalan , Allah pun akan selalu memberikan rahmat pengampunan di awal pertobatan kita.
Ya Tuhan, semoga di masa Prapaskah ini, pikiran, hati dan kehendakku Dikau bentuk danganti dengan yang baru agar selalu ada kerinduan untuk bertobat. Panggil aku lebih nyaring lagi untuk mendengar dan merasakan kasih kerahiman-Mu. Amin.
===
Sumber: Ziarah Batin 2017
Kredit Foto: Lukisan tentang Niniwe/WordPress.Com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.