EBERHASILAN dan pujian adalah dua hal yang selalu dicari oleh kebanyakan orang. Bahkan berbagai cara rela dilakukan demi mendapatkannya. Salomo tidak perlu bersusah-susah untuk meraih keberhasilan itu karena Tuhan telah menganugerahinya. Kemasyurannya menyebar hingga ke negeri Syeba. Ratu negeri itu pun kagum atas kepemimpinan dan kebijaksanaan Salmo sehingga ia memuji Tuhannya Salomo. “Terpujilah TUHAN, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukan engkau di atas takhta kerajaan Israel. Karena Tuhan mengasihi orang Israel untuk selama-lamanya, maka Ia telah mengangkat engkau menjadi raja untuk melakukan keadilan dan kebenaran,” katanya.
Himat yang diperoleh Salomo dari Tuhan ternyata mampu ia pergunakan untuk memuliakan Tuhan dan membuat orang lain mampu melihat kebesaran Tuhan.
Meraih keberhasilan dan mendapatkan pujian dalam sebuah karya atau pekerjaan merupakan sesuatu yang baik. Namun, bekerja atau berkarya demi mendapatkan pujian bukanlah sebuah tindakan yang bijak. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang justru terjebak dalam usaha untuk mempopulerkan atau memegahkan dirinya sendiri. Ia bisa dengan senang hati menerima pujian, namun mendadak menjadi marah ketika menerima kritikan. Mungkin kita tidak memiliki hikmat sehebat Salomo, namun dengan cara hidup kita yang sederhana dan jujur, kita bisa membuat orang lain memegahkan Tuhan karena kehadiran dan cara hidup kita. Mari memperbaiki laku hidup, agar kita mampu melakukan perbuatan baik, sehingga Tuhan semakin dipermuliakan.
Ya Allah, Engkau telah mengajarkan kepadaku bagaiman sikap keagamaan yang berkenan kepada-Mu. Jadikanlah aku alat-Mu agar orang mampu melihat dan memuji kebesaran-Mu. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2018, Penerbit Obor, Jakarta
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.